Environmental sustainability in manufacturing_ind

Environmental Sustainability in Manufacturing: Aligning Commitments

  • Oleh Domino Printing Indonesia
  • April 25, 2025
  • Wawasan

Seiring dengan fokus dunia yang semakin tajam terhadap environmental sustainability, industri manufaktur berada di titik kritis. Secara global, industri manufaktur merupakan penyumbang besar emisi gas rumah kaca (GRK), yang menghasilkan sekitar seperempat dari jumlah emisi global.

Di tingkat perusahaan, pengambilan langkah untuk mengurangi emisi amat penting untuk mencapai target iklim global, guna memastikan daya saing jangka panjang dan mendukung sustainable development, serta mematuhi peraturan yang berlaku dan akan datang. Meskipun demikian, terdapat berbagai detail yang rumit, dan memahami keterkaitan antara beragam jenis emisi dalam supply chain, sehingga sangat penting untuk menciptakan perubahan yang bermakna dan sustainable.

Thomas Guerriero, Group Customer CSR Manager dari Domino Printing Sciences , menjelaskan hubungan antara tujuan environmental sustainability dari produsen mesin produksi dan konsumen mereka, serta menelaah cara perusahaan dapat bekerja sama untuk menghasilkan kontribusi yang berdampak positif dalam upaya pengurangan emisi Gas Rumah Kaca.

ThomasGuerriero-ind

Aligning komitmen keberlanjutan

Kinerja lingkungan produsen mesin produksi pada akhirnya akan memengaruhi kinerja lingkungan pelanggan manufaktur mereka (mis., FMCG atau produsen brand), dan sebaliknya. Karenanya, peningkatan kinerja lingkungan akan membutuhkan kolaborasi di bagian hulu dan hilir supply chain untuk menyelaraskan komitmen.

Jadi, apa langkah yang dapat diambil produsen mesin untuk mendukung penyelarasan komitmen tersebut dan menciptakan masa depan yang lebih sustainable bagi lingkungan?

Mengembangkan mesin yang lebih sustainable

Mesin dan peralatan produksi berdampak langsung terhadap emisi GRK yang dihasilkan oleh produsen FMCG. Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh produsen mesin dan diintegrasikan ke dalam proses desain untuk menciptakan produk yang lebih sustainable serta mendukung tujuan sustainability pelanggan mereka:

  • Pengadaan material yang bertanggung jawab: Pastikan bahwa mesin dirancang agar dapat mengoptimalkan penggunaan material hasil daur ulang dan material yang dapat didaur ulang pada tahap pengembangan produk dan kemasan. Seiring dengan akan diberlakukannya EU Deforestation Regulation, produsen mesin harus memastikan bahwa mereka berkontribusi dalam pengadaan yang bertanggung jawab, terutama untuk material kemasan seperti pulp dan kertas.

 

  • Energy efficiency: Identifikasi peluang untuk mengurangi konsumsi energi ketika mesin beroperasi. Misalnya, perancangan peralatan dengan sistem penggerak elektrik modern sebagai pengganti sistem pneumatik, atau sistem yang tidak perlu adanya udara pabrik tambahan untuk pendinginan, dapat mengurangi penggunaan energi secara signifikan.

 

  • Desain yang awet: Kembangkan mesin tangguh yang mengutamakan daya tahan. Semakin lama suatu produk beroperasi, semakin besar emisi yang dihasilkan dapat tersebar sepanjang masa operasional produk, sehingga mengurangi dampak keseluruhan.

Desain berbasis data: Lengkapi lini produksi mesin dengan teknologi cerdas yang memberikan informasi kepada produsen FMCG tentang konsumsi energi dibandingkan dengan keluaran produksi. Data ini dapat membantu perusahaan mengidentifikasi pemborosan dan memberikan informasi (untuk produsen mesin serta customer manufaktur FMCG mereka) mengenai cara mengoptimalkan operasi industri manufaktur untuk masa depan.

Mengurangi limbah di pabrik dan sekitarnya

Produsen mesin juga dapat berperan dalam meminimalkan limbah yang dihasilkan di lokasi manufaktur FMCG customer, mulai dari mesin utama dan kemasan berbahan habis pakai hingga limbah lini produksi dari material kemasan produk. Strategi berikut dapat membantu mengurangi produksi limbah:

  • Solusi kemasan inovatif: Berkolaborasi dengan produsen FMCG untuk mengembangkan mesin yang mampu memproses material yang dapat didaur ulang, dijadikan kompos, dan diisi ulang. Pendekatan proaktif ini dapat membantu produsen FMCG memenuhi tuntutan konsumen akan sustainability – 55% konsumen mengutamakan tanggung jawab lingkungan dalam memilih brand – serta mendukung ekonomi sirkular dengan membantu mengurangi limbah hilir.

 

  • Efficient manufacturing processes: Rancang mesin yang menunjang upaya pengurangan limbah saat menjalankan proses manufaktur. Kustomisasi tahap akhir dengan menggunakan peralatan coding & marking dapat membantu mengurangi, misalnya, limbah kemasan dari stok yang berlebih. Pada saat yang sama, penggunaan material yang efisien pada desain produk juga dapat mengurangi limbah berlebih secara signifikan.

 

  • Reliability, maintenance, and integration: Dengan merancang mesin agar andal serta mudah diperbaiki dan dirawat, produsen mesin dapat membantu customer mereka meningkatkan efisiensi dan waktu operasi. Demikian juga, solusi otomatis yang terintegrasi dapat mengurangi risiko limbah akibat kesalahan manual dengan cara membatasi proses manual pada entri data dan penggantian lini produksi. Pada sektor seperti produk susu, yang memiliki produk dengan masa simpan singkat, mencegah downtime dan menghilangkan risiko kesalahan sangat penting untuk mengurangi limbah.

 

  • Cloud communications and smart systems: Merancang mesin lini produksi dengan sistem cerdas yang telah terintegrasi atau terkoneksi, seperti sensor, sistem machine vision, dan konektivitas cloud, dapat membantu produsen FMCG mendeteksi masalah produksi lebih awal – baik masalah kalibrasi, tinta, maupun perawatan tak terjadwal – sehingga mencegah limbah berlebih akibat kesalahan atau malfungsi.

The future of manufacturing: Mengembangkan model bisnis sustainable baru

Seiring dengan meningkatnya tuntutan untuk sustainability, produsen mesin harus memikirkan kembali bisnis model tradisional agar lebih selaras dengan komitmen customer manufaktur FMCG mereka. Berikut adalah pendekatan inovatif yang dapat dieksplorasi oleh produsen mesin untuk mendukung tujuan ini:

  • Dukungan untuk penggunaan ulang dan peremajaan: Kembangkan skema yang memfasilitasi penggunaan ulang dan peremajaan mesin lama. Hal ini tidak hanya memperpanjang siklus hidup peralatan secara keseluruhan, tetapi juga mengurangi kebutuhan sumber daya baru, sehingga meminimalkan dampak lingkungan.

 

  • Recycling and refill initiatives: Bekerja sama dengan produsen FMCG – dan bagian hilir supply chain – untuk merancang dan menjalankan program yang mendukung pendauran ulang dan penggunaan ulang produk habis pakai. Dengan aktif berkontribusi terhadap ekonomi sirkular, produsen mesin dapat membantu customer mereka mengurangi limbah dan emisi yang dihasilkan oleh barang sekali pakai.

 

  • Design for longevity and modularity: Ciptakan peralatan yang dirancang agar tahan lama dan mudah diperbaiki. Desain modular memungkinkan pemutakhiran dan pengembangan sesuai kebutuhan, sehingga mengurangi kebutuhan penggantian penuh dan menghemat sumber daya seiring waktu. Selain itu, layanan pemantauan canggih jarak jauh dapat meningkatkan dukungan, sehingga membantu peralatan berfungsi secara lebih efisien.

Outcome-based manufacturing models: Beralih dari pola pikir berfokus produk dalam penjualan mesin ke pendekatan berbasis hasil yang berfokus pada solusi. Dalam model ini, penyuplai mesin bertanggung jawab untuk memastikan bahwa peralatan beroperasi pada kapasitas optimal, dengan fokus pada kinerja dan hasil daripada transaksi penjualan. Pendekatan tersebut dapat membuahkan operasi yang lebih sustainable karena produsen dan brand mengoptimalkan penggunaan mesin.

Kesimpulan: Langkah kolektif ke depan

Industri manufaktur tengah berada pada momen krusial dalam perjalanan menuju environmental sustainability. Produsen mesin dapat memainkan peran utama dalam membantu mengurangi GRK di seluruh supply chain melalui penyelarasan komitmen keberlanjutan dengan pelanggan manufaktur FMCG mereka. Mengembangkan mesin yang lebih sustainable, berfokus pada upaya untuk meminimalkan limbah, dan menginovasi model bisnis baru merupakan langkah penting yang dapat diambil guna menumbuhkan budaya tanggung jawab terhadap lingkungan.

Pada akhirnya, keberlanjutan lingkungan di industri manufaktur bukan hanya tantangan operasional, melainkan peluang untuk berinovasi dan memimpin di dunia yang terus berubah dengan cepat. Melalui kerja kolaboratif antara produsen, brand, dan konsumen, produsen mesin dapat menciptakan solusi yang meningkatkan profil sustainability mereka sekaligus turut serta dalam membangun planet yang lebih sehat bagi generasi selanjutnya.

Butuh informasi lebih?

Hubungi kami untuk solusi pencetakan dan penandaan yang inovatif dan memenangkan penghargaan. Hubungi

Artikel Pilihan