Dari Kotak ke Sisi Tempat Tidur: Mewujudkan Perawatan yang Berpusat pada Pasien dengan Connected Packaging
Selama ini, kemasan farmasi dipandang terutama sebagai persyaratan regulasi — elemen wajib untuk kepatuhan — namun perannya dalam ekosistem kesehatan yang lebih luas sering kali terbatas. Namun, seiring perkembangan dunia kesehatan dan percepatan transformasi digital, kini muncul kesadaran bahwa desain kemasan farmasi dapat memainkan peran yang jauh lebih bermakna.
Dengan integrasi kode 2D pintar (smart 2D codes) dan platform digital yang terhubung, kemasan farmasi memiliki potensi untuk menjadi penghubung langsung antara produsen obat, tenaga kesehatan, dan pasien.
Bagi produsen, ini merupakan momentum yang tepat untuk memandang ulang fungsi kemasan farmasi — bukan lagi sebagai titik akhir produksi, melainkan titik awal menuju sistem perawatan yang lebih terhubung dan berfokus pada pasien.
Meninjau Ulang Patient Information Leaflet
Bagi banyak pasien — terutama mereka yang mengonsumsi beberapa jenis obat sekaligus — patient information leaflet (brosur informasi pasien) tradisional sering kali menjadi sumber frustrasi. Bahasa yang kompleks, instruksi panjang, dan terjemahan yang tidak konsisten membuat informasi penting sulit dipahami, sehingga meningkatkan risiko kesalahan penggunaan obat.
Penelitian terbaru oleh Western University of Health Sciences dan Southern Illinois University Edwardsville, AS, menegaskan pentingnya meninjau ulang format leaflet ini. Dalam studi terkontrol, para peneliti membandingkan electronic product information leaflets (ePIL) dengan versi cetak tradisional, dan menemukan bahwa ePIL unggul secara signifikan dalam hal pemahaman, kemudahan, dan daya tarik visual.
Menariknya, skor pemahaman jauh lebih tinggi — terutama pada pasien dengan tingkat literasi kesehatan yang rendah — yang menunjukkan nilai penting dari penggunaan bahasa sederhana dan desain intuitif untuk meningkatkan pemahaman.
Adopsi leaflet digital yang diakses melalui smart 2D codes pada kemasan farmasi menawarkan cara praktis dan skalabel untuk meningkatkan keterlibatan pasien. Dengan satu kali pemindaian, pasien dapat mengakses informasi terkini dalam bahasa pilihan mereka, disajikan dengan format yang lebih jelas dan mudah dipahami. Fitur tambahan seperti video instruksional atau versi audio juga dapat membantu pemahaman bagi berbagai kelompok pasien.
Momentum perubahan ini juga meningkat di tingkat industri. Pada awal 2025, asosiasi perdagangan farmasi terkemuka di Eropa — termasuk Association of the European Self-Care Industry (AESGP), European Federation of Pharmaceutical Industries and Associations (EFPIA), dan Medicines for Europe — merekomendasikan penerapan bertahap ePIL, dengan target penghapusan leaflet kertas dalam empat tahun.
Proposal EFPIA menyoroti manfaat ePIL dalam meningkatkan aksesibilitas melalui penyesuaian bahasa, konten multimedia, pembaruan yang lebih cepat, serta keberlanjutan lingkungan. Gerakan industri ini memperkuat pentingnya modernisasi informasi pasien melalui kemasan digital yang terhubung.
Menjembatani Inovasi Digital dengan Aksesibilitas Pasien
Meskipun manfaat ePIL jelas, perlu diingat bahwa solusi digital belum sepenuhnya dapat diakses oleh semua pasien. Beberapa mungkin tidak memiliki akses internet, tidak memiliki ponsel pintar, atau tidak dapat mengakses perangkat saat membutuhkan informasi penting terkait dosis atau keamanan.
Dalam jangka menengah, leaflet cetak dan digital dapat berjalan berdampingan — memastikan inklusivitas dan keamanan, sambil tetap memanfaatkan keunggulan kemasan pintar yang berpusat pada pasien.
Mendukung Perawatan Melalui Konektivitas yang Lebih Cerdas
Keamanan pasien bergantung pada ketersediaan informasi yang akurat di setiap tahap sistem kesehatan. Namun, kesenjangan komunikasi — mulai dari penulisan resep hingga penyaluran obat — masih menjadi tantangan yang berulang, terutama bagi pasien dengan pengobatan kompleks.
Kemasan terhubung menawarkan solusi untuk mengatasi kesenjangan ini. Dengan menyematkan smart 2D codes yang terhubung langsung ke sumber data aktual pada desain kemasan farmasi, produsen dapat memberi tenaga medis akses ke informasi terkini dan spesifik per batch, tepat saat dibutuhkan.
Pendekatan ini tidak hanya membantu mencegah penggunaan instruksi yang usang, tetapi juga mendorong pengambilan keputusan resep dan penyaluran obat yang lebih aman.
Dari perspektif sistem yang lebih luas, kemasan terhubung juga dapat memperkuat manajemen rantai pasok. Menurut studi GS1, 82% pemilik merek mendukung transisi menuju kode 2D yang kaya data, dengan banyak peritel menargetkan perubahan ini pada 2027.
Penggunaan sistem pencetakan kemasan farmasi digital inline yang efisien untuk mencetak data standar yang lebih kaya pada setiap kemasan memungkinkan respons penarikan produk lebih cepat, pelacakan produk yang lebih akurat, dan peningkatan ketepatan dalam distribusi. Kombinasi antara peningkatan keamanan pasien dan efisiensi rantai pasok ini menunjukkan nilai luas dari kemasan yang terhubung.
Kemasan sebagai Platform Perawatan Pasien
Seiring meningkatnya penggunaan alat digital dalam dunia kesehatan, pasien kini semakin aktif dalam mengelola perawatannya sendiri. Namun, kemasan farmasi tetap menjadi salah satu titik komunikasi paling konsisten dan nyata antara produsen dan pasien — menjadikannya platform logis dan praktis untuk menyampaikan informasi yang relevan dan tepat waktu.
Kemasan terhubung memberikan banyak manfaat:
-
Memberikan pasien akses yang lebih mudah ke informasi yang jelas dan akurat,
-
Menyediakan tenaga kesehatan data yang dapat diandalkan di titik perawatan,
-
Memungkinkan produsen memperbarui informasi secara fleksibel dan tetap sesuai regulasi.
Dengan demikian, kemasan tidak lagi sekadar alat pemenuhan regulasi, tetapi menjadi bagian dari strategi yang lebih luas untuk mendukung perawatan yang lebih aman dan personal.
Bart Vansteenkiste, Global Life Sciences Sector Manager di Domino Printing Sciences, menegaskan bahwa kemasan terhubung adalah langkah penting berikutnya bagi produsen farmasi yang ingin memberikan nilai lebih di seluruh ekosistem kesehatan.
“Kemasan kini berevolusi dari sekadar kewajiban regulasi menjadi alat pendukung pasien. Dengan mengadopsi fitur terhubung seperti smart 2D codes, produsen memiliki peluang nyata untuk meningkatkan akses informasi, mengurangi risiko, dan mendukung pasien secara lebih efektif sepanjang perjalanan perawatan mereka.”
Kesimpulan: Menghubungkan Perawatan dari Produksi hingga Resep
Ketika dikombinasikan dengan alat digital dan platform terhubung, kemasan pintar memiliki potensi untuk menjadikan perawatan farmasi lebih responsif, personal, dan aman. Teknologi ini membantu menyampaikan informasi yang jelas kepada pasien, mendukung keputusan resep yang lebih baik, serta mengurangi risiko di seluruh sistem kesehatan.
Sebagai hasilnya, connected packaging menjadi langkah penting menuju layanan kesehatan yang berpusat pada pasien.
Bagi produsen kemasan farmasi, evolusi ini adalah peluang nyata untuk melampaui batas kepatuhan regulasi — menjadikan kemasan sebagai aset strategis dalam mewujudkan hasil perawatan yang lebih baik. Dari lini produksi hingga titik perawatan, connected packaging menawarkan cara nyata untuk menempatkan pasien sebagai prioritas utama — meningkatkan keselamatan, pemahaman, dan kepercayaan dari kotak hingga sisi tempat tidur pasien.